7 Keajaiban Alam Tanjung Verde, Mulai dari Danau Garam hingga Gurun

Posted on

Cape Verde, yang dikenal juga sebagai Tanjung Verde, kini menjadi pusat perhatian berkat keberhasilannya melaju ke Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah. Prestasi ini menempatkan negara kecil di lepas pantai Afrika Barat ini di peta dunia sepak bola. Namun, sebelum menjadi sorotan karena olahraga, Cape Verde terkenal akan pesona alamnya yang indah dan unik.

Cabo Verde, nama internasionalnya, adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di lepas pantai barat Afrika. Dari pantai berpasir putih dan hitam hingga teluk tersembunyi, pegunungan megah, dan desa-desa yang mempesona, setiap pulau menawarkan keindahan yang berbeda. Untuk menjaga dan melestarikan kekayaan alamnya, pemerintah Cape Verde melakukan penilaian terhadap sejumlah lokasi penting. Hasilnya, tujuh tempat terpilih sebagai Tujuh Keajaiban Alam Cape Verde yang tersebar di berbagai pulau.

1. Gunung Monte Cara di Pulau Sao Vicente

Monte Cara adalah ikon dari Pulau Sao Vicente dan salah satu simbol alam paling terkenal di Cabo Verde. Gunung ini bahkan diabadikan dalam lagu oleh penyanyi legendaris Cesaria Evora. Dari jauh, puncaknya membentuk siluet yang menyerupai wajah manusia yang tengah berbaring menatap langit. Karena kemiripan tersebut, Monte Cara juga dikenal dengan sebutan Gunung Nelson atau Gunung Washington, mengacu pada tokoh-tokoh sejarah seperti Laksamana Inggris Nelson dan Presiden Amerika Serikat pertama, George Washington.

Formasi batuan alami ini terbentuk akibat proses erosi jutaan tahun lalu, sekitar 3 hingga 4,5 juta tahun silam. Dengan ketinggian mencapai 489 meter dan tebing curam yang langsung menghadap Samudra Atlantik di sisi utara, Monte Cara menjadi destinasi favorit para pendaki dan pecinta alam yang ingin menikmati keindahan panorama khas Sao Vicente.

2. Gunung Berapi Fogo di Pulau Fogo

Pico do Fogo merupakan gunung berapi aktif yang mendominasi Pulau Fogo di Cape Verde. Nama Fogo, yang berarti api, mencerminkan karakter pulau ini. Letusan terakhir terjadi pada 2014, dan hingga kini kawahnya masih mengeluarkan asap tipis. Gunung ini menjulang curam dari tepi laut hingga ketinggian 2.829 meter, menjadikannya titik tertinggi di seluruh kepulauan Cape Verde.

Pemandangan di sekitar kawahnya begitu dramatis, dipenuhi aliran lava hitam yang membeku dari letusan selama berabad-abad. Aliran lava tersebut bahkan mencapai pesisir timur pulau. Di balik permukaannya yang tandus, tanah di sekitar gunung ini sangat subur, ditumbuhi hutan eukaliptus, lembah kopi dan buah-buahan, serta kebun anggur yang menghasilkan kopi dan anggur terkenal dunia.

Pulau Fogo sendiri hampir seluruhnya terbentuk dari gunung berapi ini, dengan bentuk bulat berdiameter sekitar 25 kilometer. Di bagian timur laut terdapat kaldera besar berbentuk mangkuk, di mana kerucut gunung baru terbentuk di puncaknya.

3. Tebing Carbeirinho di Sao Nicolau

Carbeirinho merupakan salah satu lanskap pesisir terindah di Kepulauan Cape Verde. Terletak di barat laut Pulau Sao Nicolau, kawasan ini menampilkan formasi batu kapur yang dipahat secara alami oleh angin dan ombak laut, menciptakan panorama menyerupai permukaan bulan dengan warna bebatuan yang beragam dan menakjubkan.

Di dekatnya terdapat teluk dengan pantai berpasir hitam berkilau yang menjadi tempat favorit warga lokal untuk berwisata pada akhir pekan. Pasir di kawasan ini dipercaya memiliki khasiat penyembuhan tertentu. Pantai ini juga menjadi habitat penyu dan lokasi ideal untuk mengamati lumba-lumba di perairan sekitarnya.

Carbeirinho berjarak sekitar 16 kilometer dari jalan utama yang menghubungkan kota Tarrafal de Sao Nicolau dengan Praia Branca. Wisatawan dapat mencapai lokasi melalui jalan tanah menuju pantai, yang dapat ditempuh sekitar sepuluh menit dengan mobil atau dua puluh menit berjalan kaki. Formasi batu ini dapat diakses dengan aman melalui tangga menuju area pantai.

4. Danau Garam Pedra de Lume di Pulau Sal

Di pantai timur Pulau Sal terdapat tambang garam terkenal bernama Pedra de Lume. Di dalam kawah vulkanik purba yang menyerupai permukaan bulan ini, air laut menguap dan berubah menjadi kristal garam. Pemandangan di kawasan ini tampak memukau, dengan hamparan kolam garam berwarna putih dan merah muda kontras dengan gunungan garam seputih salju dan langit biru cerah di atasnya. Pengunjung juga dapat merasakan sensasi unik mengapung di air garam yang kaya akan mineral, atau menikmati perawatan relaksasi seperti lulur dan masker lumpur. Tak heran jika Salinas Pedra de Lume menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Cape Verde.

Kawah tempat kolam garam ini berada memiliki radius sekitar 900 meter dan merupakan sisa gunung berapi yang telah punah. Bagian tepi kawah mencapai 39 meter di atas permukaan laut, sementara dasar kawahnya justru berada jauh di bawahnya, menjadikannya titik terendah di seluruh kepulauan Cape Verde. Air laut meresap secara alami ke dalam kawah, membentuk danau garam yang kemudian dibagi menjadi petak-petak penguapan agar sinar matahari dapat mengeringkannya. Karena kondisi alam yang unik, kadar garam di air ini 27 kali lebih tinggi daripada air laut, membuat siapa pun yang berenang di dalamnya akan terapung dengan mudah.

5. Pantai Santa Maria di Pulau Sal

Masih berkutat di Pulau Sal, ada satu lagi pantai yang keindahannya tak tertandingi. Pantai Santa Maria, dengan air lautnya yang berwarna biru toska, pasir putih kekuningan yang lembut, serta fasilitas pantai yang lengkap menjadikannya lokasi ideal untuk bersantai dan berlibur.

Pantai Santa Maria terletak di sebuah teluk luas dengan panjang mencapai 3 hingga 4 kilometer. Hamparan pasirnya yang halus tanpa batu membuat pengunjung dapat berjalan atau bermain air dengan nyaman. Ombak di pantai ini biasanya tenang dengan arus yang ringan, meski pada musim berangin akan muncul gelombang yang cocok untuk bermain air atau berselancar ringan. Suhu air laut di Santa Maria juga menyenangkan sepanjang tahun, mencapai 26 sampai 28 derajat celcius pada akhir September dan turun hingga sekitar 21 sampai 24 derajat celcius pada Februari.

6. Gurun Viana di Boavista

Padang pasir luas dengan hamparan pasir putih, dihiasi oasis kecil tempat tumbuhnya semak akasia, pohon kelapa, kurma, dan palem. Gurun Viana (Deserto de Viana), dengan keindahan alamnya yang masih alami menjadikannya salah satu lanskap paling memikat di Cape Verde. Gurun ini merupakan perpanjangan dari Gurun Sahara yang legendaris, tetapi terletak di sebuah pulau di tengah Samudra Atlantik, menciptakan perpaduan unik antara gurun dan lautan.

Gurun Viana membentang sepanjang sekitar 20 kilometer dengan lebar 4 hingga 5 kilometer. Bagian baratnya ditumbuhi semak dan pepohonan, sementara sisi timurnya didominasi oleh bukit-bukit pasir putih seluas sekitar 2 kali 5 kilometer. Dataran pasir tertingginya bahkan mencapai 50 meter. Hamparan bukit pasir yang tiba-tiba muncul di tengah lanskap yang tenang menghadirkan pemandangan yang menakjubkan.

7. Taman Nasional Monte Gordo di Sao Nicolau

Di Pulau Sao Nicolau, terdapat Taman Nasional Monte Gordo yang mencakup area seluas sekitar 952 hektare. Gunung Monte Gordo merupakan bagian dari taman ini, sebuah gunung berapi tidak aktif dengan ketinggian lebih dari 1.300 meter. Kawasan ini memiliki ekosistem yang sangat kaya dan beragam, dengan keindahan flora dan fauna serta pemandangan alam yang menenangkan. Tercatat ada 32 spesies tanaman endemik, sebagian besar di antaranya tergolong langka dan terancam punah, termasuk pohon langka Dragon Blood Tree. Taman ini juga dilengkapi sejumlah jalur pendakian yang melewati desa-desa indah di sekitarnya.

Monte Gordo menjadi destinasi favorit bagi pecinta alam dan pendaki yang mencari ketenangan. Lanskapnya yang unik terbentuk karena perbedaan iklim di tiap wilayah taman, dengan bagian utara dan barat laut cenderung kering, sementara sisi selatan dan tenggara lebih lembab dan dipenuhi hutan pinus serta lumut. Jalur pendakian paling populer menuju puncak Monte Gordo dimulai dari desa Cachaco pada ketinggian sekitar 600 meter. Dari sana, jalur menanjak perlahan hingga ke puncak, di mana pengunjung dapat menikmati panorama menakjubkan Pulau Sao Nicolau. Pada cuaca cerah, bahkan pulau-pulau tetangga seperti Sao Vicente, Santo Antao, dan Santa Luzia bisa terlihat jelas. Pendaki dapat kembali melalui rute yang sama atau menuruni jalur menuju desa Praia Branca. Meskipun namanya berarti “pantai putih,” desa ini sebenarnya tidak terletak di tepi pantai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *