Kebahagiaan Kota: Indikator yang Lebih Dari Sekadar Ekonomi dan Lingkungan
Kebahagiaan penduduk kota tidak hanya diukur dari hal-hal seperti ekonomi dan lingkungan suatu tempat. Tapi juga dari hal-hal kecil, seperti rasa kebersamaan di lingkungan, keindahan ruang hijau, keberagaman seni dan budaya, hingga pesona visual kotanya.
Dalam survey tahunan Time Out Index 2025, lebih dari 18 ribu warga dari berbagai kota di dunia berpartisipasi untuk menilai kualitas hidup di tempat tinggal mereka. Survey ini menyoroti berbagai aspek kehidupan urban seperti budaya, kuliner, kehidupan malam, aksesibilitas kota, keterjangkauan, serta tingkat kebahagiaan secara umum.
Indikator kebahagiaan disusun berdasarkan persentase tanggapan positif terhadap lima pernyataan utama, antara lain: apakah kota tempat mereka tinggal membuat mereka bahagia, apakah mereka merasa lebih bahagia di kota itu dibanding tempat lain, apakah warga tampak bahagia, apakah mereka menemukan kebahagiaan dalam aktivitas sehari-hari di kota tersebut, serta apakah tingkat kebahagiaan di kota itu meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Hasil survei ini kemudian menjadi dasar pemeringkatan Time Out terhadap kota-kota paling bahagia di dunia tahun 2025. Jakarta termasuk peringkat ke-18 dalam survey tersebut. Berikut 10 teratas kota paling bahagia di dunia 2025 menurut Time Out Index.
Daftar 10 Kota Paling Bahagia di Dunia 2025
10. Melbourne, Australia
Menempati posisi kesepuluh, Melbourne dikenal sebagai kota seni yang hidup dan kreatif, dengan komunitas seniman yang berkembang di setiap sudut kota, dari gang grafiti hingga Federation Square. Warga memuji vibrasi budaya, semangat kebersamaan, dan berbagai acara seperti Moomba Festival serta lembaga seni ternama National Gallery of Victoria. Menurut Time Out Melbourne, kota ini menjadi lahan subur bagi seniman dari berbagai bidang, dengan banyak festival dan pusat budaya yang memberi ruang untuk berekspresi dan menginspirasi masyarakat.
9. Seville, Andalusia
Seville, ibu kota Andalusia, dikenal dengan tradisi dan perayaannya yang meriah. Semana Santa atau Pekan Suci menjadi festival terbesar dengan prosesi religius menuju Katedral Santa Maria, sementara Feria de Abril merayakan budaya pedesaan Andalusia. Kota ini juga terkenal sebagai pusat seni flamenco, dengan festival Biennial of Flamenco Art dan pertunjukan rutin di berbagai tablaos. Tak jauh dari Seville, terdapat situs bersejarah Itálica, kota Romawi kuno tempat lahirnya kaisar Trajan dan Hadrian.
8. Chicago, Amerika Serikat
Chicago dikenal sebagai kota yang memadukan kehidupan budaya dan hiburan yang dinamis dengan keasrian alam. Slogan resminya sejak 1837, “Urbs in Horto” atau “Kota di Dalam Taman,” mencerminkan komitmen kota terhadap ruang hijau dan pendidikan lingkungan. Kota ini memiliki jaringan taman luas, kebun atap, serta lembaga publik yang berfokus pada pelestarian alam, seperti Peggy Notebaert Nature Museum dan Lincoln Park Zoo—salah satu kebun binatang tertua di Amerika Serikat yang masih gratis untuk umum. Di kawasan pinggiran, terdapat destinasi alam lain seperti Brookfield Zoo, Morton Arboretum, dan Chicago Botanic Garden.
7. Shanghai, China
Shanghai dikenal sebagai kota yang berhasil memadukan budaya Timur dan Barat, menjadikannya salah satu metropolis paling berpengaruh di Tiongkok. Berawal dari pelabuhan perjanjian setelah Perang Candu, kota ini tumbuh pesat sebagai pusat perdagangan, budaya, dan modernisasi. Meski kuat dipengaruhi Barat, Shanghai tetap mempertahankan identitas Tionghoanya melalui budaya haipai wenhua—perpaduan tradisi lokal dengan unsur modern.
6. Beijing, China
Masih berkutat di China, Beijing dikenal sebagai pusat seni dan kebudayaan Tiongkok. Namunu masa kejayaan itu sempat meredup akibat pergolakan politik, terutama saat Revolusi Kebudayaan yang menghancurkan banyak karya seni dan menekan para cendekiawan. Setelah era tersebut berakhir, pemerintah berupaya memulihkan warisan budaya dan menghidupkan kembali seni tradisional. Kini, Beijing kembali menegaskan posisinya sebagai pusat kebangkitan budaya dan simbol warisan seni Tiongkok modern.
5. Mumbai, India
Kehidupan budaya Mumbai mencerminkan keragaman etnis warganya melalui berbagai museum, galeri seni, dan festival seni yang hidup sepanjang tahun. Chhatrapati Shivaji Maharaj Vastu Sangrahalaya dan Jehangir Art Gallery menjadi pusat kegiatan budaya kota. Selain itu, Mumbai juga dikenal sebagai pusat industri film terbesar India, Bollywood, yang menjadikan kota ini ikon budaya modern dan kreatif di dunia.
4. Mexico City, Mexico
Mexico City bukan hanya dikena; sebagai kota metropolitan padat penduduk, tetapi juga sebagai simbol ketangguhan budaya yang mampu bertahan di tengah modernisasi dan kemajuan teknologi. Di balik deretan gedung beton dan hiruk-pikuk kehidupan urban, tersimpan semangat khas masyarakatnya yang berakar dari budaya pribumi—penuh daya juang, martabat, dan humor—yang membuat kota ini tetap hidup dan memikat. Kota ini menghadirkan pengalaman yang menggugah bagi para pengunjung, dari aroma khas makanan jalanan hingga irama musik yang mengalun di sudut-sudut jalan.
3. Cape Town, Afrika Selatan
Menempati peringkat ketiga, pencapaian ini memperkuat citra internasional Afrika Selatan, menempatkan Cape Town bukan hanya sebagai kota pesisir yang indah, tetapi juga simbol keberagaman dan ketangguhan bangsa. Kota yang dijuluki Mother City ini terletak di Provinsi Western Cape dekat Cape of Good Hope. Kota ini memadukan keindahan alam menakjubkan—dari Samudra Atlantik hingga jajaran Pegunungan Table Mountain—dengan kehidupan sosial yang dinamis. Keunikan tersebut menjadikan kota ini cerminan semangat kosmopolitan dan budaya yang kaya, sekaligus daya tarik utama bagi wisatawan dari seluruh dunia.
2. Medellin, Colombia
Medellín dikenal sebagai salah satu kota paling menawan di Kolombia, bukan hanya karena iklimnya yang sejuk dengan suhu rata-rata 19 derajat celcius sepanjang tahun, tetapi juga karena keramahan penduduknya, cita rasa kulinernya, serta pesona budaya paisa yang khas. Kehidupan masyarakat Medellín mencerminkan perpaduan unik antara keceriaan pedesaan dan dinamika kota modern. Humor rakyat yang terekam dalam trovas tradisional, tarian, serta budaya paisa yang hangat menjadi bagian dari identitas kota ini. Meskipun dikelilingi pegunungan dan sungai, semangat warganya tetap tak tergoyahkan, menjadikan Medellín salah satu wilayah paling makmur di Kolombia dengan pertumbuhan pesat di berbagai sektor.
1. Abu Dhabi, Uni Emirat Arab
Dinobatkan sebagai kota paling bahagia di dunia 2025, Abu Dhabi tak hanya dikenal karena kemegahan arsitektur dan kemajuan ekonominya, tetapi juga karena kemampuannya menjaga keseimbangan antara nilai-nilai Islam, tradisi, dan modernitas. Sebagai jantung budaya Uni Emirat Arab (UEA), kota ini menjadi destinasi wisata kelas dunia berkat investasi besar di sektor pariwisata, mulai dari taman luas, fasilitas rekreasi modern, hingga ikon arsitektur megah seperti Masjid Agung Sheikh Zayed dan Emirates Palace Hotel. Meski maju dan multikultural, masyarakat Abu Dhabi tetap menjunjung tinggi kesopanan, keharmonisan sosial, dan nilai budaya lokal.




