Nganjuk, Gurihnya Kuliner Milenial! 5 Rekomendasi Tempat Makan Kekinian

Posted on

Wisata Kuliner Nganjuk yang Menarik Perhatian Milenial

Kabupaten Nganjuk, yang dikenal dengan julukan Kota Angin, saat ini sedang mengalami perkembangan pesat dalam sektor wisata kuliner. Tren yang paling menonjol adalah munculnya area-area khusus kuliner yang mengadopsi konsep milenial street food. Konsep ini menawarkan perpaduan menarik antara makanan berat tradisional hingga jajanan kekinian dalam suasana yang modern dan instagramable, menarik minat wisatawan domestik maupun luar kota.

Berikut beberapa destinasi street food di Kabupaten Nganjuk yang wajib dikunjungi:

1. Slumbung Food Festival

Slumbung Food Festival telah menjadi pelopor dan spot kuliner paling ikonik yang mengusung konsep milenial street food di Kabupaten Nganjuk. Berlokasi strategis di dalam Kawasan Ekonomi Nganjuk (KEN), festival ini bukan sekadar deretan tenant, melainkan sebuah area terpadu dengan desain modern dan estetika instagramable yang menawan.

Area seluas kurang lebih 3.000 meter persegi ini dirancang secara khusus untuk kenyamanan maksimal pengunjung, dilengkapi dengan fasilitas penunjang lengkap seperti area parkir yang memadai, toilet bersih, hingga panggung hiburan yang sering menampilkan pertunjukan, menjadikannya destinasi favorit bagi anak muda maupun keluarga.

Keunikan utama yang membuat Slumbung Food Festival menonjol adalah penerapan konsep dual zona yang inovatif, berhasil menjembatani selera tradisional dan tren kuliner terbaru. Zona Slumbung Food Barat didedikasikan bagi tenant-tenant yang menyajikan makanan berat tradisional khas Nganjuk dan Jawa Timur, memastikan kekayaan warisan kuliner tetap lestari.

Sebaliknya, Slumbung Food Timur fokus pada makanan ringan dan jajanan milenial serta minuman kekinian yang sedang viral. Pembagian zona ini memastikan setiap pengunjung dapat menemukan hidangan favorit mereka, mulai dari soto dan pecel hingga dessert dan camilan modern, semuanya dalam satu lokasi yang mudah diakses.

2. Tan-tan Streetfood

Tan-tan Streetfood telah menjelma menjadi salah satu destinasi wisata kuliner paling populer, terutama di kalangan anak muda Nganjuk. Berlokasi strategis di Jalan Dr Sutomo VI No. 28 Bogo, kedai ini secara eksplisit mengusung konsep milenial street food yang modern dan kasual.

Daya tarik utamanya terletak pada kombinasi antara ragam pilihan makanan dan minuman kekinian yang disajikan dengan harga yang sangat terjangkau. Konsep ini berhasil menarik perhatian karena memenuhi keinginan pasar akan tempat nongkrong yang stylish namun tetap ramah di kantong, menjadikannya pilihan ideal bagi pelajar, mahasiswa, dan foodies dengan budget terbatas.

Kekuatan Tan-tan Streetfood terletak pada variasi menu yang ditawarkannya, mencakup spektrum luas kebutuhan kuliner pengunjung. Kedai ini tidak hanya menyediakan jajanan dan makanan ringan kekinian yang sedang viral, tetapi juga menyajikan makanan berat yang mengenyangkan. Keberagaman ini memastikan bahwa Tan-tan Streetfood dapat mengakomodasi berbagai selera dan waktu kunjungan, baik untuk sekadar ngemil santai, hangout sepulang sekolah, maupun makan malam.

3. Sae Rasa & Sae The Chicken

Sae Rasa & Sae The Chicken menawarkan pengalaman bersantap yang unik di Kabupaten Nganjuk, memadukan nuansa restoran modern dan stylish dengan vibe street food yang kasual dan instagramable, sebuah konsep yang sangat diminati kalangan milenial.

Berlokasi strategis di Jl. Yos Sudarso No.8, Payaman, tempat ini sengaja didesain dengan dua setting berbeda untuk mengakomodasi berbagai preferensi pengunjung: area indoor yang menampilkan desain modern nan elegan, serta area outdoor yang lebih santai dan terbuka, sangat cocok dijadikan latar belakang foto kekinian. Perpaduan konsep ini menjadikan Sae Rasa & Sae The Chicken bukan hanya tempat makan, tetapi juga destinasi rekreasi kuliner yang estetik di Nganjuk.

Daya tarik utama Sae Rasa & Sae The Chicken terletak pada menu olahan ayam gorengnya. Restoran ini dikenal memiliki bumbu khas yang meresap sempurna, menghasilkan ayam goreng dengan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam. Secara spesifik, menu Sae The Chicken menjadi favorit karena inovasinya dalam menyajikan ayam.

Hidangan ini berupa ayam goreng yang diberi berbagai topping kekinian dan viral, seperti lumuran keju yang gurih atau irisan sosis yang menggugah selera. Inovasi rasa dan presentasi ini berhasil menarik perhatian penggemar kuliner ayam, menjadikannya salah satu spot paling dicari bagi mereka yang mencari makanan Nganjuk dengan sentuhan modern dan rasa yang tak terlupakan.

4. Kampung Kopi Nganjuk

Kampung Kopi Nganjuk, yang berlokasi di Desa Sempu, telah bertransformasi menjadi spot nongkrong yang stylish dan wajib dikunjungi, meskipun area ini awalnya merupakan sentra penghasil kopi lokal di Nganjuk. Tempat ini berhasil mengadopsi konsep milenial street food yang modern dan estetik, jauh dari kesan tradisional.

Pengunjung tidak hanya disajikan berbagai varian kopi, mulai dari kopi hitam klasik, kopi susu, hingga pilihan kopi kekinian, tetapi juga diajak menikmati suasana yang didukung oleh desain bangunan yang modern dan menarik. Inilah yang menjadikan Kampung Kopi Nganjuk sebagai destinasi yang instagramable dan populer di kalangan anak muda.

Keunggulan Kampung Kopi Nganjuk terletak pada kelengkapannya sebagai spot komplit kuliner dan rekreasi. Selain produk utama berupa kopi lokal, tempat ini berfungsi layaknya food court dengan kehadiran banyak tenant-tenant lain yang menyajikan aneka makanan ringan, jajanan milenial, dan minuman non-kopi yang bervariasi.

Faktor kenyamanan juga menjadi perhatian utama; Kampung Kopi Nganjuk dilengkapi dengan area parkir yang memadai dan bahkan panggung hiburan (live music atau pertunjukan lainnya) yang menjadikan pengalaman berkunjung semakin menarik. Konsep diversifikasi kuliner dan fasilitas lengkap ini memastikan setiap pengunjung, terlepas dari preferensi makanan atau minuman mereka, dapat menikmati waktu berkualitas di tengah suasana modern Desa Sempu.

5. Pasar Legi Nganjuk

Pasar Legi Nganjuk menawarkan pengalaman unik sebagai salah satu pasar tradisional di pusat kota yang berhasil menyerap semangat milenial street food. Secara historis, pasar ini beroperasi mengikuti siklus penanggalan Jawa, di mana aktivitasnya mencapai puncaknya pada hari Legi (hari kelima dalam satu minggu Jawa), menjadikannya sentra perdagangan dan kuliner khas, seperti nasi pecel, sate, dan soto ayam.

Namun, seiring berkembangnya tren kuliner, Pasar Legi kini telah bertransformasi, menyambut inovasi tanpa menghilangkan akarnya. Transformasi ini terlihat jelas dari munculnya tenant-tenant baru yang menyajikan beragam makanan dan minuman kekinian seperti bakso bakar, cilok, dan es krim, menciptakan perpaduan rasa yang menarik bagi semua generasi.

Keberhasilan Pasar Legi Nganjuk dalam mengadopsi konsep milenial street food telah menciptakan pengalaman kuliner unik yang tidak ditemukan di tempat lain. Pengunjung kini dapat menikmati suasana pasar tradisional yang ramai dan otentik, sambil mencicipi hidangan-hidangan modern. Adanya jajanan kekinian dan spot kuliner yang affordable di dalam area pasar tradisional secara efektif menarik minat generasi muda. Hal ini membuktikan bahwa pasar tradisional mampu beradaptasi dan tetap relevan. Pasar Legi kini berfungsi ganda, tidak hanya sebagai pusat perdagangan, tetapi juga sebagai destinasi wisata kuliner yang menjembatani rasa dan pengalaman dari masa lampau ke masa kini.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *