,
Jakarta
–
Italia
Salah satu tujuan wisata terkenal yang tengah bersiap melawan overtourism. Sejumlah peraturan telah diperkenalkan guna meredam situasi ini, termasuk pajak bagi para pelancong serta batasan jumlah kunjungan ke lokasi-lokasi primadona. Namun demikian, sebagian area di Italia malahan mendorong penduduk baru datang dengan penawaran spesial berupa upah tertentu.
Sejak beberapa tahun belakangan, banyak properti di berbagai kota dan desa kecil di Italia ditawarkan dengan harga sangat rendah yaitu mulai dari 1 euro saja atau setara dengan kurang lebih Rp 18.923,- Ini merupakan strategi untuk menghentikan penurunan jumlah penduduk. Dengan begitu, tidak heran jika hunian-hunian itu ludes dalam waktu singkat. Saat ini, daerah-daerah tersebut sedang melihat perubahan positif karena hal ini.
Trentino
Di wilayah utara Italia, mereka mengajak orang untuk pindah kesana dengan memberikan bantuan berupa hadiah senilai 20 ribu euro atau kira-kira setara dengan Rp 1,83 miliar.
Dana itu perlu dipakai untuk memperbaharui tempat tinggal yang tidak terpakai di sebuah kota yang dilengkapi dengan kebun anggur, bukit bersalju, danau yang memesona, serta berdekatan dengan pegunungan Dolomites. Sehingga dari total 100 ribu euro atau kurang lebih Rp 1,8 miliar, 20 ribu euro ataupun setara dengan sekitar Rp 366 juta akan difungsikan sebagai kontribusi pembelian propertinya, sementara sisanya yaitu 80 ribu euro atau hampir mencapai Rp 1,46 miliar bakal dialokasikan pada proses renovasinya.
Akan tetapi, agar bisa menerima penawaran ini, pihak yang bersangkutan harus berkomitmen untuk menetap di rumah tersebut minimal sepuluh tahun atau menyewakannya kepada warga lokal dengan durasi yang sama. Dengan kata lain, mereka tidak boleh menyewakan properti itu kepada orang luar atau melakukan sewa dalam jangka waktu singkat. Bila terdapat pelanggaran atas aturan tersebut, maka mereka berkewajiban mengembalikan semua bantuan finansial yang telah diterima.
Nicola Teofilo, seorang penulis properti di Immobiliare News, menyebut bahwa area-area tersebut masih menjaga warisan budaya serta pemandangan alam yang kental. Walaupun demikian, populasi warganya berkurang perlahan-lahan. Menurutnya, “Sebagian besar desa-desa ini ditemukan di dataran tinggi atau jurang, tempat rutinitas harian dapat menjadi lebih rumit akibat lokasinya yang jauh dari fasilitas penting.”
Berdasarkan laporan Teofilo dari Trentino, pemerintah Italia telah menetapkan dana sebesar 10 juta euro atau kira-kira Rp 183 miliar untuk proyek ini dalam rentang waktu dua tahun mendatang. Setidaknya dibutuhkan 100 individu untuk melakukan perpindahan dan membenahi daerah tersebut, sambil juga menghadapi masalah penurunan jumlah penduduk di area sepanjang jalanan itu. Orang-orang yang tertarik pun memiliki kesempatan untuk menyuntikkan investasi sampai dengan tiga properti tempat tinggal, yang artinya mereka dapat membawa serta anggota keluarga lainnya.
Daftar final dari komunitas yang memenuhi syarat untuk ikut serta masih belum dirilis, namun diperkirakan akan diungkap dalam waktu beberapa pekan ke depan. Bisa jadi ada sejumlah komunitas yang hampir punah secara permanen, seperti contohnya kawasan perkotaan dan pedesaan di Val di Non, Val di Sole, Vallagarina, Castello Tesino, Val di Cembra, Val di Fiemme, Valfloriana, dan Val di Fassa.
WAKTU HENTI | PERJALANAN DAN KULINER ASIA | SURAT MINGGU
